Jumat, 16 Maret 2012

My Princess Dreaming(˘ʃƪ˘)ღ (part 2)

            Sambil berjalan menuju kelas tak henti hentinya aku memikirkan kejadian tadi, aku merasa bersalah membuat Tommy seketika diam dan aku pun merasa sedih oleh ucapan Nick tadi.Bagaimana bisa aku tetap menyukai pria yang suka mengejekku?Sementara perkataan Tommy tadi "Aku menyukaimu.." kata kata itu benar benar melekat di kepalaku. "Ahh mungkinkah Tommy hanya bergurau?Dan mungkin maksud menyukaiku itu bukan maksudnya 'LIke Me' but mungkin dia suka sifatku atau apalah..dan mungkin dia tidak benar benar menyukaiku!Ah aku tidak peduli!Sadar Selly, kau ini harus bisa mendapatkan Nick!Dia yang akan menjadi pangeranmu, bukan Tommy! Dai hanya menganggapmu teman! Sadar Selly...Sadar...!" Teriak Batinku.
            Hari ini kelas pertama adalah French Class.Saat Mrs.Erica belum datang, tiba tiba seorang gadis manis berambut terurai panjang langsung masuk kedalam kelas.Ia terlihat bingung.Ia berjalan mengahmpiri Nick yang saat itu sedang duduk di bangku paling depan, "Excuse me, boleh saya duduk di situ?" Tanya gadis tersebut pada Nick. "Maaf, kurasa ini properti sekolah". Jawab Nick dan membuat seisi kelas tertawa.Itu memang lucu, seorang gadis sepertinya ingin duduk di atas meja? Gadis itu benar benar terlihat bingung, akhirnya ia berjalan ke belakang dan duduk di sebelah bangku ku.Dia cukup baik dengan memujiku dan tersenyum padaku, "Hi:)kau cantik.I'm Leonore, emm i mean Ellen.And Who's your name?".Aku pun tersenyum juga padanya dan langsung berkenalan dengannya, "Benarkah?Kau terlihat tidak yakin dengan namamu?I'm Selena Carter.But you can Call me Selly or Carter (:".
"Tidak, Hmm maksudku namaku Ellen.Senang berkenalan denganmu Carter" Ucapnya masih dengan senyum.Tak lama kemudian datanglah Mrs.Erica "allez-vous aujourd'hui?""nous sommes très bien" Jawab kami serentak.Mrs.Erica mengampiri Ellen, "il semble y avoir un nouvel élève, oui, d'où venez-vous?""Ellen.de la Californie" Jawabnya dengan Fasih."Vraiment? Vous n'aimez pas la Californie et vous êtes très couramment en français" Jawab Mrs.Erica."Hmm, oui, parce que mon père est venu de France pour que je parle couramment le français" Jawab Ellen yang kelihatan ragu ragu."Hmm Okay.."..."Okay  étudiant, je vais vous donner les disciples et Essai doit être remplie lorsque la cloche sonne."               Kelas berjalan dengan lancar dan Mrs.Erica pun memberikan Essay pada kami.Aku yang belum begitu paham dengan pelajaran ini hanya terdiam bingung. Sesekali ku lihat Ellen yang begitu tenang dan begitu mudah mengerjakan Essay yang di berikan Mrs.Erica pada kami.Aku begitu aneh melihatnya, "Apakah di California pelajaran ini sangat wajib?Sampai sampai ellen begitu mudah mengerjakan soal soal itu." Pikirku sambil sesekali melihat ke arahnya.Tak terasa akhirnya Bel waktu Break pun berbunyi.Tom yang sudah siap berada di depan pintu kelas pun langsung mengajakku ke kantin.Seperti biasanya kami duduk di bangku nomor 18 dan bisa di sebut bangku pecundang.Sebenarnya Tom terkenal dan bukan pecundang sepertiku, namun ia tak pernah malu duduk di bangku ini bersamaku.Ku lihat dari kejauhan, Ellen yang selalu kelihatan bingung menghampiriku. "Hey Carter, Bolehkah saya duduk di sini?" Tanyanya."Tentu.Tapi ini bangku pecundang, tidak apa kan?" Tanya ku yang membuat Tom tertawa kecil."Tidak masalah.Ku lihat semua bangku disini sama, jadi tidak ada bangku pecundang kurasa.." Jawabnya. "Hey, aku belum berkenalan denganmu" Ujar Ellen sambil menadahkan tangan pada Tom. "Aku Ellen dan siapa namamu?Apa kau pacar Carter?"Tommy hanya tertawa dan berkenalan dengan Ellen, "Nama yang bagus.Aku Tom Mason dan aku bukan pacarnya.Aku hanya temannya""Baiklah, kalian cocok.Seperti putri dan pangeran i guess" Jawab Ellen yang sontak membuat Aku dan Tom tertawa."Apa aku terlihat seperti putri bagimu?" Tanyaku dengan sedikit lelucon."Tentu saja, siapapun bisa menjadi putri.Dan kalian akan sangat cocok bila bersanding, Princess Selena dan Prince Tom" Ujarnya lagi yang semakin membuat kami tertawa."Ya itu bagus, karna Carter selalu ingin menjadi putri" Kata Tom."Benarkah?Dengar Carter, sebenarnya tanpa memakai Mahkota,Gaun yang cantik atau pun tinggal di dalam puri, kau sudah menjadi putri.Hanya dengan bersikap teladan,baik,murah hati,pintar, dan jujur kau sudah menjadi putri di antara orang orang" Ucap Ellen panjang lebar."Dan satu lagi,saat kamu mencintai seseorang dengan tulus layaknya kau mencintai rakyatmu, dan dicintai oleh seseorang dnegan tulus seperti kau disayangi rakyatmu itu berarti kau pun sudah menjadi Putri" Sambung Tom."Haha kalian berdua berlebihan, dari mana kalian mendapat kata kata seperti itu? Kalian telihat seperti pangeran dan putri sungguhan." Jawabku dan semuanya pun tertawa.Dari kejauhan terlihat Sammy dan teman temannya yang menatap ke arah kami bertiga, "Ia pasti pecundang.Sama seperti Carter" "Tapi ia cantik dan aku suka rambutnya" Ujar Emma."Apa kau bilang?" Sentak Sammy dan memandang tajam pada Emma, "DIsini hanya aku yang berhak menjadi wanita yang paling cantik dan memiliki rambut indah.Dan aku akan menyingkirkan siapa saja yang berani menggeser posisiku!"             *******             Waktunya pulang pun tiba, kami bertiga segera menuju Bus dan ternyata Nick sudah menunggu di pintu Bus.Aku sangat berharap ia menungguku.Dan ternyata saat kami bertiga semakin mendekat, Nick bukan menyapaku melainkan menyapa Ellen. "Hai Putri, mau pulang bersamaku?""Tidak terima kasih.Aku akan mengunjungi carter terlebih dahulu" Jawab Ellen yang berusaha masuk ke dalam Bus namun dihalangi Nick."Well, malam nanti mau kan ke tempat Bowlling?" Tanya nya lagi."Tidak terima kasih""Apa kau masih marah padaku karna kejadian di kelas tadi?Ayolah..tadi aku hanya bercanda" "Tidak aku tidak marah.Sekarang biarkan aku,carter dan Tom masuk!" Ujar Ellen dan Nick pun pergi. Sebenarnya aku merasa cemburu karna selama ini Nick tidak pernah bersikap sebaik itu pada orang baru dan menyebut "putri" pada orang baru.Sedangkan aku yang sudah dengannya sejak di Middle School , tak pernah di perlakukan sebaik ini oleh Nick dan tak pernah di panggil dengan kata itu, padahal dari dulu aku sangat berharap ia akan memanggilku "putri" yang sangat berharga dalam hidupnya.Tapi itu hanyalah mimpi yang tak mungkin terjadi.Di dalam Bus aku hanya terdiam, aku masih memikirkan sikap Nick tadi, "Bagaimana kalau Nick menyukai Ellen?Ini tidak boleh terjadi, karna sesungguhnya aku lah putri nya dan bukan Ellen" Lamunku."Kau merasa cemburu karna Ellen di panggil putri oleh Nick?" Tanya Tom yang membangunkanku dari Lamunan itu.Aku kaget dan bingung harus menjawab apa, mengapa Tom bisa tahu?"Hmm tidak. Aku hanya sedang memikirkan bagaimana hasil Essayku tadi."Tom hanya tersenyum seakan akan tahu isi pikiranku dan aku hanya tertunduk malu."Sebenarnya putri tidak perlu menangisi atau memikirkan satu pangeran karna di luar sana banyak pangeran yang mencintai putri tersebut" Hibur Tom dan membuatku tersenyum kembali.Kali ini ia benar benar membuatku merasakn bagaimana menjadi seorang putri yang di hibur oleh sang pangeran, ya walaupun pangeran itu bukan kekasihnya.           ****           Sambil berbaring di atas ranjang tua ku. Aku masih benar benar memikirkan kejadian sepulang sekolah tadi. "Bagaimana kalau Nick menyukai Ellen? Ayolah dia benar benar baru disini dan...Ya memang dia cantik dan sangat sangat berbeda dari gadis amerika biasanya. Tapi Ellen bukanlah putrinya, melainkan aku! Aku lah orang yang berhak di panggil Putri oleh Nick!" Batinku berteriak.Tiba tiba saja seseorang mengetuk pintu kamarku "Tokk..Tokk..."Aku pun segera terbangun dan menyuruh orang itu masuk."Oke, masuklah.."Dan ternyata itu adalah Ayah. Sepertinya ia mempunyai kabar baik untukku, sebab terlihat dari raut wajahnya yang berseri-seri."Ada apa?" Tanyaku."Tebak sayang, aku punya kabar baik untukmu" "Oke aku tahu. Jadi apa itu?" Jawabku acuh."Aku punya teman untukmu" "Teman?" Tanyaku heran."Tadddaa...."..Masuklah seorang wanita sebaya ayahku. Dengan berbalutkan Mantel putih, wanita itu terlihat seperti wanita kaya."Siapa dia?" "Dia akan menjadi teman sekaligus ibu barumu". Ternyata wanita itu adalah pacar baru ayah dan calon ibu baruku. "Apa?" Teriakku terkejut. Oh Tuhan, aku benar benar tak percaya, setelah mendapatkan ayah tiri kini aku harus mendapatkan ibu tiri. Ayah hanya memelototiku dan aku hanya tertunduk. Wanita itu pun masuk ke dalam kamarku dan ia langsung duduk di sampingku. Melihatnya ada di sampingku ayah langsung berjalan ke arahku dan berbisik saat itu juga, "Bersikaplah sopan dan baik padanya. Dan ingat jangan mengacau" Aku hanya memalingkan wajahku dan berusaha tak mendengar bisikannya tadi.Setelah itu ayah membiarkanku dan wanita itu berdua di kamar. Wanita itu hanya tersenyum memandangiku, dan sepatah dua patah kata pun keluar dari mulutnya."Hey, Aku Lissa. Jadi..kuharap kau menyukaiku" "Hey" Jawabku acuh. "Aku selena. Dan bermimpilah jika aku akan menyukaimu"Aku pun segera membaringkan kembali tubuhku dan segera beranjak tidur. Wanita itu masih duduk di sampingku, dan juga masih tersenyum. Terdengar bisiknya, "Good Night. Mimpilah yang indah sayang" 

(PART 2) NEXT TO PART 3 >>>>>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar